Kultur Jaringan

Nama : Faridatuz Zain
Kalas : IX-C
No.Absen : 17
A. Definisi Kultur Jaringan.
Kultur
jaringan bila diartikan ke dalam bahasa Jerman disebut Gewebe kultur atau
tissue culture (Inggris) atau weefsel kweek atau weefsel cultuur (Belanda).
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi
bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba
steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang
steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap. Kultur
jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian
tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh
(sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas). Jadi Kultur in vitro dapat
diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau
cawan petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Secara teoritis
teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari
tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia, karena berdasarkan teori Totipotensi Sel
(Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti
zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman
lengkap. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya
sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel berasal
dari satu sel.
Menurut
Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam baha asing disebut sebagai tissue
culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti
membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat
seperti induknya.
Kultur
jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian
tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur
tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari
teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian
vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Metode
kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya
untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah
yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu
menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan
mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan
dengan perbanyakan konvensional.
Kultur
jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan
meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri
dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan
vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue
culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga
diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.
B.Teknik (Cara Kerja) Kultur Jaringan.

Teknik
kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan
jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan
dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril.
dengan cara demikian sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami
proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan
kedlam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang
lengkap dan disebut planlet. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu
irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi
planlet dlama jumlah yang besar.
Pelaksanaan
teknik kultur jaringan tanaman ini berdasarkan teori sel sperti yang
dikemukakan oleh Schleiden, yaitu bahwa sel mempunyai kemampuan autonom, bahkan
mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel,
darimana saja sel tersebut diambil, apabila diletakkan dilingkungan yangsesuai
akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.
Teknik
kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan
terpenuhi. Syarat-syarat tersebut meliputi pemilihan eksplan sebagai bahan
dasar untuk pembentukkan kalus, penggunaan medium yang cocok, keadaan yang
aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair. Meskipun
pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan, tetapi sebaiknya dipilih
bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem, seperti:
daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya. Bila
menggunakan embrio bagian bji-biji yang lain sebagai eksplan, yang perlu
diperhatikan adalah kemasakan embrio, waktu imbibisi, temperatur dan dormansi.
Pada teknik ini kamu hanya
membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa
millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut
eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu
membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar. Kultur
jaringan adalah suatu cara memperbanyak tanaman dari sel atau jaringan tanaman
dewasa sehingga diperoleh individu baru yang sempurna.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana,
yaitu:
a. Mensterilkan eksplan.
Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau
kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah
disterilkan, isi dengan media.
Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan
di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
·
Unsur-unsur atau garam
mineral:Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
·
Asam amino, vitamin, gula,
hormon, dengan perbandingan tertentu.
·
Media cair; bahan-bahan di atas
dicampur akuades.
·
Media padat; bahan-bahan di
atas campur dengan agar-agar.
Media cair dan padat tersebut
kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus yang disebut dengan
autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar,
tunggu untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa
juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang
bergoyang 70 kali per menit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan. Tujuan
dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan
memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin
pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk
dipisahkan dan di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman
muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat,
maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Kultur jaringan dapat disimpan
dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika sewaktu-waktu diperlukan,
maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa menjadi
objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.
C. Contoh (Hasil Kerja) Kultur Jaringan.

1. Kultur jaringan pada anggrek:
Kultur
jaringan pada anggrek biasanya dengan mengambil bagian daun atau akar anggrek,
yang kemudian di tanam pada botol tertutup yang berisi media tanam berupa agar
yang telah diberi berbagai nitrisi hormon pertumbuhan dan perkembangan.
Tahapan
yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah
Pembuatan media, Inisiasi (pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan
dikulturkan), Sterilisasi, Multiplikasi (kegiatan memperbanyak calon tanaman
dengan menanam eksplan pada media), Pengakaran, dan kemudian mengeluarkan calon
tanaman dari tempat sterilisasi tersebut. Pengeluaran ini harus dilakukan
dengan hati-hati dan harus segera di tempatkan ditempat yang aman sebab
individu baru ini (bibit) masih sangat rentan terhadap hama dan penyakit
tanaman. Setelah dirasa bibit baru telah mampu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, maka bibit tersebut sudah dapat dipindahkan ke tempat luar atau
bersinggungan langsung dengan udara luar.
2.
Hasil pengamatan kultur jaringan pada kecambah dan biji kakao:
a) Hari ke- 2 16 November 2012:
Mulai ada semacam duri pada kecambah dan biji
kakao mulai berakar.
b) Hari ke-4 18 Novenber 2012:
Semakin banyak duri pada kecambah biji kakao dan
berakar.
c) Hari ke- 10 25 November 2012:
2 bagian potongan kecambah tersebut telah tumbuh
dan biji kakao semakin tinggi (5 cm).
D. Manfaat
Kultur Jaringan.
Manfaat
utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah
banyak dalam wakti relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan
morfologi yang sama persis dengan induknya. Dengan teknik kultur jaingan ini
diharapkan pula memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul.
Adapun manfaat-manfaat lain dari kultur jaringan dalam beberapa hal
khusus yaitu:
Perbanyakan klon secara
tepat
Pada
prinsipnya, dengan menggunakan tekni kultur jaringan setiap sel dapat diinduksi
untuk beregenerasi menjadi individu tanaman lengkap dengan sifat genetik yang
identik satu sama lain. Dalam waktu singkat dapat dihasilkan individu tanaman
dalam jumlah yang besar.
Kondisi
aseptic
Kultur jaringan
tanaman mampu menyediakan bahan tanaman yang bebas patogen dalam jumlah yang
besar. Melalui kultur meristem, dapat diregenerasikan tanaman yang bebas virus.
Produksi
tanaman sepanjang tahun
Teknik
kultur jaringan tidak tergantung pada musim sehingga melalui teknik ini,
terbuka peluang untuk memperbanyak tanaman di sepanjang tahun.
Pelestarian
plasma nutfah
Kebutuhan
akan ruang yang kecil dan mudahnya menciptakan kondisi yang sesuai menjadikan
kultur jaringan sebagai suatu cara yang praktis untuk menyimpan bahan tanaman
dari genotip terpilih bak tanaman pertanian maupun tanaman langka yang terancam
punah.
Perbanyakan
tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif konvensional
Melalui teknik kultur jaringan
dapat dilakukan manipulasi terhadap lingkungan kultur (perlakuan hormon,
cahaya, suhu) atau dengan menggunakan bahan eksplan yang memiliki daya
meristematik tinggi. Hal ini terutama dilakukan terhadap jenis tanaman yang
sangat sulit diperbanyak secara vegetatif konvensional.
E. Kelabihan
dan Kelemahan Kultur Jaringan.
Kelebihan
kultur jaringan:
Ø Sifat identik dengan induknya.
Ø Perbanyakan dalam waktu singkat.
Ø Tidak perlu areal pembibitan yang luas.
Ø Tidak dipengaruhi oleh musim.
Ø Tanaman bebas jamur dan bakteri.
Ø
Tidak perlu menunggu tanaman
dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.
Kelemahan
kultur jaringan:
Ø Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan
udara luar.
Ø Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.
Ø Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan
(laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan.
Ø Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan
kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan.
Ø Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar