Rabu, 29 Oktober 2014

Sistem indra manusia



Pengertian Alat Indera
Alat indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indera manusia sering disebut panca indera, karena terdiri dari lima indera yaitu :



1.    Indera penglihat (mata).
2.    Indera pendengar (telinga).
3.    Indera peraba (kulit).
4.     Indera pembau/pencium (hidung).
5.     Indera pengecap (lidah).


1. Indera Penglihat (Mata)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZAhUiZRsYErF1mplNTqyjT-U41E5zA6LNR5mM_Y9iOQEc7nD-8m1daRIhJUYuy1PRVCVp87j3Fc__O19Jd4ZqiEW6IzBZDpdW1nyQGCpzIyRH0R0_07wIQlnvYph9R_b2msV8Db1MjOF5/s640/pupil+mata.jpg

Gambar bagian-bagian pada Mata

  • Mata terdiri dari :
    • Otot Mata.
    • Bola Mata.
    • Saraf Mata.
  • Alat tambahan mata yaitu :
    • Alis Mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
    • Kelopak Mata melindungi mata dari benturan.
    • Bulu Mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
  • Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
    • Kornea (selaput tanduk) berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
    • Iris (selaput) pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
    • Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam mata.
    • Lensa mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
    • Retina ( selaput jala ) berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak.
    • Urat saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak.
    • Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata.
    • Kunjongtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
    • Skrela berfungsi melindungi bola mata.
    • Koroid berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata.

·       Kelainan & penyakit pada mata:

1. Miopi (Rabun Jauh)

Miopi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh dengan jelas. Akibatnya, penderita miopi tidak dapat melihat tulisan dari jarak jauh. Penderita miopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cekung.

2. Hipermetropi (Rabun Dekat)

Hipermetropi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Akibatnya, penderita hipermetropi tidak dapat melihat tulisan dari jarak dekat. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung.

3. Presbiopi (Mata Tua)

Presbiopi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh maupun dekat dengan jelas. Gangguan ini umumnya diderita oleh golongan lanjut usia. Penderita presbiopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap.

4. Rabun Senja

Rabun senja atau rabun ayam adalah gangguan penglihatan akibat kekurangan vitamin A. Akibatnya penderita rabun senja kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang menuju gelap atau saat senja hari.

5. Katarak

Katarak adalah gangguan pada mata dimana lensa mata menjadi mengeruh. Katarak dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau karena faktor usia. Katarak dapat disembuhkan dengan cara operasi katarak.

2. Indera Pendengar (Telinga)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzlnIKQWuDg7qPArWaOEcQQ0VHUk9KuDpwvz3BnfZ2PGMf4NnKYAqPtSPfw-8fkvZHGxtPB8-GKTcBrpAOtw9PNrHYdWjB1oN3WSZuy9Jg7Y-ffpoY5cEY0MkDJQYp8F-9BfBIauMbcEZL/s640/the-human-ear.gif
Gambar bagian-bagian pada Telinga

  •  Indera pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
    • Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
    • Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
    • Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)

  • Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
    • Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
    • Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
    •  Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
    • Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah isput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
    •  Saluran eustus menghubachiungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.

·       Kelainan & penyakit pada telinga:

1. Penumpukan Kotoran

Penumpukan kotoran pada telinga dapat menghalangi getaran suara masuk ke gendang telinga sehingga pendengaran menjadi terganggu.

2. Gendang Telinga Pecah

Pecahnya gendang telinga disebabkan oleh mendengarkan suara yang terlalu keras atau gendang telinga terkena benda tajam.

3. Otosklerosis

Otosklerosis adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.

4. Presbikusis

Presbikusis adalah kerusakan pada sel saraf pendengaran yang pada umumnya terjadi pada usia manula.
3. Indra Peraba (Kulit)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh073zeL65racKB96t4KWozihD55tyBC6ABdn6NNGqOIFVc8jQ3uiA9h8GfAnahK4tJgkO82v50pWaTVhdzmvFAgTlWiEMXALJKC1RwKHHFdEHRtoa2olEOryKr2qlGEqaa4pC-vySt_yhb/s640/kulit.jpg
Gambar bagian-bagian pada Kulit




Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan.
  • Bagian indra peraba yang paling peka:
    • Ujung Jari
    • Telapak Tangan
    • Telapak Kaki
    • Bibir
    • Alat Kemaluan.

  • Fungsi bagian-bagian kulit :
    • Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
    • Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
    • Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
    • Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
    • Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

·       Kelainan & penyakit pada kulit:

1. Jerawat

Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada, bahkan di lengan atas. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.

2. Dermatitis

Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit yang membengkak, memererah, dan gatal-gatal.

3. Panu

Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal. Rasa gatal akan semakin terasa jika terkena keringat.

4. Kudis

Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei. Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana.

5. Eksim

Eksim ditandai dengan badan yang meradang dan iritasi. Eksim disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas.














4. Indera Pembau (Hidung)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP1wR4PlJ_k_rtP6i_eUIrRK5x7KXqg4njWOwB5s5SiyAe9HFWqTiEgbQc-AgEI2B13tjq5QNzC9FSFYo86TXwcEJAes5IAtaE1CHqQ7eqPVKwmQZ_JYIyy3uzxJAOswCrugULAhPh8MlL/s640/hidung.jpeg
Gambar bagian-bagian pada Hidung



  • Fungsi bagian-bagian indra pembau :
    • Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
    • Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
    • Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau
    • Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
    • Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

·       Kelainan & penyakit pada hidung:

1. Influenza (Flu)

Influenza adalah penyakit yang ditandai oleh gejala batuk, pilek, dan terkadang suhu badan meningkat. Penyakit ini dapat sembuh tanpa obat. Jika influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).

2. Alergi

Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran tenggorokan. Saat terkena alergi, penderita biasanya akan mengalami bersin-bersin.

3. Pilek

Pilek adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih dikenal dengan nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus.

4. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus yang terjadi pada rongga-rongga hidung.
5. Indera Pengecap (Lidah)



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1a9cJ1HaVWq3hci1w4IuVVFlPY7jnAN5NaHnKxrngNce2ibkNHhzyVau9_eVAJFbKfCK__3Gi5V0V5weqyJCp6YHeaTrYQTY8c6kfZRv1lS2pnThsGgHhnFxLW7t0XZv0jfgHzMEJx7Y/s640/lidah.png
Gambar bagian-bagian pada Lidah




Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap.
Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
  • Daerah-daerah peka pada lidah :
    • Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
    • Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam 
    • Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis.

·       Kelainan & penyakit pada lidah:

1. Sariawan

Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.

2. Kanker Lidah

Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya terletak pada daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang lidah mereka menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan karakterisitik yang berbeda, oleh sebab itu penyebab dan langkah pengobatannya pun berbeda pula. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena tembakau dan alkohol.

3. Glosoptosis

Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.

4. Glossopyrosis

Glossopyrosis adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun tanpa gejala. Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang.

5. Atrophic Glossitis

Atrophic Glossitis adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa. Lidahnya akan tampak licin dan mengkilat. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Tata cara pelaksanaan shalat jumat:




1. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.

2. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.

3. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta’ala. Kemudian duduk sebentar

4. Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai

5. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat berjama’ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan.






BACAAN BILAL JUM'AT:

Sebelum khatib menaiki mimbar untuk khutbah, acara dimulai dengan majunya bilal dengan membaca bacaan berikut:


مَعَاشِرَ الُمسْلِمِين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمكُمُ اللَه رُوِيَ عَنُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْه أَنَّهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللِه صَلّيَ اللهَ عَلَيهِ وَسَلَم إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت (أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ الله
(2x
أَنْصِتُوا وَاسْمعُوا وَأطِيْعُوْا لَعَلَكُمْ تُرْحمَون

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, khotib berjalan menuju mimbar. Setelah khatib sampai di mimbar, bilal kemudian menghadap qiblat dan melanjutkan dengan bacaan doa seperti di bawah ini (posisi khotib tetap berdiri menghadap jamaah):


اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحمّدٍ وَعَلَي أَلِ سَيّدِنَا مُحمَدٍ. اللَهُمَّ قَوِّ اِلاسلامَ وَالِايمَان, مِنَ المُسْلِمِينَ وَالُمسْلِمَات , والمُؤْمِنِين وَالُمؤْمِنَات , وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِالِدين , وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالخَيْر , ويَا خَيْر النَاصِرينِ برَحْمَتِكَ يااَرْحَمَ الرَاِحِمين

Setelah bilal selesai membaca doa di at`s, khotib mengucapkan salam dan kemudian duduk di mimbar. Bilal kemudian mengumandangkan adzan.

Selesai adzannya bilal, kemudian khatib berdiri dan memulai khutbahnya.






Tata Cara Mengumandangkan Adzan:

1. Tidak menambah lafazh-lafazh/zikir tertentu yang memang tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam sebelum mulai adzan.
2. Mengucapkan lafazh-lafazh adzan yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Ada tiga bentuk lafazh yang dapat kami sebutkan :
a).  Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allahu Akbar Allaahu Akbar (kemudian membaca lafazh berikut dengan suara rendah):
Asyhadu allaa ilaaha illallaah Asyhadu allaa ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah (kemudian membaca lafazh berikut dengan suara keras):
Asyhadu allaa ilaaha illallaah Asyhadu allaa ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah
Hayyaa ‘alash Shalaah Hayyaa ‘alash Shalaah
Hayyaa ‘alal Falaah Hayyaa ‘alal Falaah
Allaahu Akbar Allaahu Akbar Laa ilaaha illallaah [H.R Abu Dawud yang dishahihkan asy-Syaikh al-Albani].
b). Allaahu Akbar Allaahu Akbar (kemudian membaca lafazh berikut dengan suara rendah )
Asyhadu allaa ilaaha illallaah Asyhadu alla ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah (kemudian membaca lafazh berikut dengan suara keras):
Asyhadu allaa ilaaha illallaah Asyhadu allaa ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah
Hayyaa ‘alash Shalaah Hayyaa ‘alash Shalaah
Hayyaa ’alal Falaah Hayyaa ‘alal Falaah
Allaahu Akbar Allaahu Akbar Laa ilaaha illallaah [Lihat ats-Tsamar dan syarh an-Nawawi].
c). Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar
Asyhadu allaa ilaaha illallaah Asyhadu allaa ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah
Hayyaa ‘alash Shalaah Hayyaa ‘alash Shalaah
Hayyaa ‘alal Falaah Hayyaa ‘alal Falaah
Allaahu Akbar Allaahu Akbar Laa ilaaha illallaah [H.R Abu Dawud dan Ibnu Majah. Dihasankan asy-Syaikh al- Albani dan asy-Syaikh Muqbil].
3. Menutup kedua lubang telinganya dengan kedua jari tangan.
Dari Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu, berkata : “Aku pernah menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam di daerah Abithah dalam keadaan beliau berada di kemah berwarna merah celupan.
Adapun rukun khutbah Jumat ada lima perkara:

1. Rukun Pertama: Hamdalah
Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
Contoh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu
2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.
Contoh bacaan:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.
3. Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: “takutlah kalian kepada Allah”. Atau kalimat: “marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat”.
Contoh bacaan:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun
Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.


4. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz: “tsumma nazhar”.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
Contoh bacaan:

فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ
Fastabiqul khairooti ayna maa takuunuu ya’ tinikumullahu jamii’an innallaaha ‘alaa kulli syaiin qodiiru (QS. Al-Baqarah, 2 : 148)

أَمّا بَعْدُ
ammaa ba’du..
Selanjutnya berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, lalu mulai berkhutbah sesuai topiknya.
Memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun, atau ma’asyiral muslimin rahimakumullah, atau “sidang jum’at yang dirahmati Allah”.
……. isi khutbah pertama ………
Setelah di itu menutup khutbah pertama dengan do’a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat.
Contoh bacaan:

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.
Lalu duduk sebentar untuk memberi kesempatan jamaah jum’at untuk beristighfar dan membaca shalawat secara perlahan.
Setelah itu, khatib kembali naik mimbar untuk memulai khutbah kedua. Dilakukan dengan diawali dengan bacaaan hamdallah dan diikuti dengan shalawat.
Contoh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,
Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..
Selanjutnya di isi dengan khutbah baik berupa ringkasan, maupun hal-hal terkait dengan tema/isi khutbah pada khutbah pertama yang berupa washiyat taqwa.
……. isi khutbah kedua ………


5. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajirna minannar .
Contoh bacaan do’a penutup:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Selanjutnya khatib turun dari mimbar yang langsung diikuti dengan iqamat untuk memulai shalat jum’at. Shalat jum’at dapat dilakukan dengan membaca surat al a’laa dan al ghasyiyyah, atau surat bisa juga surat al jum’ah, al kahfi atau yang lainnya.